MUSIK ANAK-ANAK TERANCAM PUNAH
Tahukah kalian tentang satu makhluk bernama Dinosaurus? Dimanakah mereka sekarang? Adakah di antara kalian yang bisa menjawabnya? Banyak dari kalian, atau bahkan semuanya pasti akan mengatakan “Dinosaurus sudah punah.” Ya, betul. Salah satu penyebab kepunahan Dinosaurus itu sendiri adalah karena faktor lingkungan. Dan sekarang saya akan bertanya, “Dimanakah musik anak-anak saat ini?” Bisakah kalian menjawab pertanyaan yang satu itu? Mungkin sebagian dari kita akan memutar otak keras-keras untuk menjawab petanyaan tersebut.
Seperti halnya dengan Dinosaurus, musik anak-anak sekarang dalam ancaman kepunahan. Kenapa? Adakah yang tahu? Tentu saja, lingkungan di sekitar kita lah yang menyebabkan hampir punahnya musik anak-anak yang mungkin semasa kita kecil begitu populer dan tidak pernah terlepas dari keseharian kita.
Mungkin kalian ingat dengan lagu “Pok ame ame belalang kupu-kupu, siang makan nasi kalau malam minum susu.” Ibu kita tak bosan-bosannya menyanyikan lagu itu, sampai kita mampu menghafalnya di usia kurang dari satu tahun. Lalu, ingatkah kalian dengan lagu “Nina bobo oh, nina bobo...” lagu yang selalu mengiringi kita sebelum tidur, Bangun tidur, Topi Saya Bundar, dan masih banyak lagi musik-musik yang selalu mengiringi masa kecil yang begitu menyenangkan.
Namun realita saat ini terasa sangat berbeda. Ada, bahkan banyak anak-anak yang sambil bermain, dan berlarian sembari menyanyikan lagu cinta-cintaan jaman sekarang yang sebenarnya belum waktunya untuk mereka konsumsi. Lantas, apakah yang menyebabkan hal itu terjadi?
Kita tidak bisa menyalahkan anak-anak. Mereka hanya bisa menerima apa yang telah ada dan tidak dapat untuk menolak apa-apa yang telah memasuki lingkungan mereka. Bagaimana anak-anak Indonesia akan mencintai musik anak-anak jika musik anak-anak itu sendiri tidak pernah diperkenalkan pada mereka? Bukankah keluarga merupakan media sosialisasi yang paling utama? Jadi, keluarga sebagai orang terdekat haruslah mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diketahui oleh seorang anak.
Ayolah, jangan biarkan anak-anak Indonesia kehilangan masa kecil mereka yang indah. Musik anak-anak adalah salah satu penggugah semangat mereka semua. Ingatkah lagu Bangun Tidur? Semasa kecil mungkin sebagian dari kita sering menyanyikan lagu ini dengan semangat saat bangun pagi-pagi sebelum berangkat sekolah.
Musik anak-anak itu ibarat warna di dunia masa kecil. Tanpanya, dunia masa kecil ini sebatas usia sebelum kita melangkah menjadi orang dewasa. Tanpanya pula, dunia masa kecil ibarat sebuah masa di mana kita belum dapat menggapai sesuatu yang hanya dapat digapai oleh orang dewasa. Tapi perlu kita ketahui, sebenarnya musik anak-anak itu dapat juga diibarat seperti sebuah jembatan di antara masa anak-anak dan masa dewasa. Dari jembatan itu kita dapat belajar banyak hal. Begitu banyak pelajaran dan pesan-pesan untuk membentuk karakter yang baik sebelum menjadi ‘orang’ di dunia yang sebenarnya.
Pada realitanya, bukankah akan terlihat menggelikan saat seorang ibu menyanyikan lagu dewasa saat menemani anaknya bermain? Jadi, marilah kita bangun kembali dunia masa kecil yang indah bagi anak-anak indonesia. Jangan biarkan masa kecil mereka punah karena punahnya musik-musik anak Indonesia yang telah memberikan begitu banyak dampak positif bagi kita di masa sekarang. Buat agar mereka selalu ingat dengan masa-masa bermain yang menyenangkan dan penuh keceiraan itu. Dan ingat satu hal kecil ini, musik mampu membentuk karakter seseorang. Jadi sudah seharusnya kita hanya memberikan musik-musik dengan porsi yang tepat untuk mereka konsumsi, sehingga mampu membantu pembentukan karakter-karakter yang sesuai dengan usia mereka.
Gambar :
The Music House For Children
manuskripkesunyian.wordpress.com
natashaputra.wordpress.com
SAYA PRIHATIN DENGAN HAL INI.... KITA KEHILANGAN DUNIA ANAK-ANAK
ReplyDelete